25/5/2023
by : ZAHRA RIZKI WARDANI
Minat baca siswa Indonesia terbilang rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Terlebih jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Minat baca Indonesia masih terbilang minim, tidak hanya siswa dan pelajar saja, bahkan yang sudah bekerja pun mereka jarang sekali meluangkan sedikit waktu mereka untuk membaca buku. Hal ini mengakibatkan minimnya wawasan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia dan berakibat pada menurunnya kualitas sumber daya manusia. Faktor dari rendahnya minat baca Indonesia bila dibilang tidak sedikit bebera faktor diantaranya ialah :
Kecanduan gadget dan smartphone, manusia rela menghabiskan waktunya untuk berlama-lama menatap layer smartphone dan sibuk dengan sosial media. Hal ini mengakibatkan kecanduan, dan jangan lupakan jika terlalu lama bermain gadget menimbulkan rasa senang tersendiri. Kalian pasti merasakannyakan? Kemudian karena kurang adanya kesadaran diri masing-masing. Kita perlu menanamkan mindset jika membaca itu menyenangkan, membaca sangat memiliki banyak manfaat untuk otak kita, cobalah kalian membaca satu buku saja yang menurut kalian menarik. Kalian akan betapa bodohnya kita karena sedikitnya wawasan yang kita punya. Kalian akan menyadari hal itu setelah membaca buku. Selain dua faktor diatas, masih banyak lagi berbagai macam faktor mengapa di Indonesia ini minat baca rendah sekali. Padahal jika kita mau mencoba membaca itu merupakan suatu hal yang menyenangkan. Coba kalian perhatikan dari sekian tempat yang ada di Indonesia, perpustakaan adalah tempat yang sepi sekali pengunjung. Sekalipun ramai, pastilah novel yang dicarinya. Padahal banyak sekali genre buku yang tak kalah menyenangkan untuk dibaca dan lebih bermanfaat.
Oleh karena itu, kita tanamkan mindset kita untuk gemar membaca. Suka itu karena terbiasa, cobalah luangkan waktu kalian diantara 24jam sehari untuk. Misalkan sehari membaca satu lembar ataupun dua lembar buku seperti itu terus-menerus dan setiap hari. Kalian akan merasakan perbedaannya dan menyadari betapa bodohnya kita, tidak ada salahnya membaca buku. Membaca buku membawa banyak sekali manfaat untuk kita. Jadi jangan bosan-bosan untuk membaca buku kalian.
17/8/2023 - Special Kemerdekaan
by : RIVA SILVIA
Apa kabar generasi muda yang merdeka? Merdeka bukan hanya tentang negara yang bebas dari para penjajah tapi merdeka adalah ketika suatu negara mampu melahirkan generasi yang unggul. Bahkan pada 2042 diperkirakan Amerika, China, dan India akan menjadi raksasa dunia karena generasi muda yang hebat. Sebagai pelajar kita memang ditugaskan untuk belajar tapi tidak sedikit anak muda di Indonesia yang hanya belajar tapi tidak tahu apa tujuan mereka. Bahkan ketika jika ditanya soal cita-cita kebanyakan mereka bingung akan hal itu.
Menjadi generasi muda yang merdeka dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti disiplin dalam membagi waktu dan melakukan hal-hal positif yang berfaedah. Nabi Muhammad SAW pernah menasihatkan kepada kita bahwa tanda baiknya keislaman seorang hamba adalah ketika mereka mampu meninggalkan segala sesuatu yang tidak berguna dalam kehidupannya.
Cara pembagian waktu yang baik itu ketika kalian tahu mana yang harus dijadikan prioritas. Perhitungan prioritas disini bukan 25% belajar, 25% organisasi, 25% sekolah, 25% bisnis. Tetapi 100% belajar, 100% organisasi, 100% sekolah, 100% bisnis. Itu artinya totalitaslah dalam mengerjakan apapun.
Maksimalkan masa mudamu untuk kegiatan yang positif karena banyak sekali anak muda di Indonesia kehilangan banyak waktunya hanya karena “Ngehate” ngalor-ngidul gak jelas, nonton sinetron, scroll tik-tok padahal semua itu hanya rutinitas yang minim inovasi.
“Banyak anak muda yang belajar (sekolah) tapi tidak tahu apa tujuan mereka” jadi gini, disaat kalian sekolah lalu kalian kuliah itu hanya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji yang tinggi dan menjadi orang kaya, lantas bagaimana dengan mereka yang hanya lulusan SD atau bahkan tidak sekolah menjadi pengusaha ternama dan memiliki cabang perusahaan dimana-mana. Terus apa gunanaya belajar? Karena realitanya mereka yang tidak sekolahpun bisa menjadi orang kaya.
Mulai sekarang hilangkan pemikiran “sekolah agar bisa jadi orang kaya” jangan asal lulus, jangan asal dapat ijazah. Karena orang yang berkualitas sangant saying jika waktunya habis untuk aktivitas yang tak bernilai, jadikanlah ilmu sebagai kebutuhan. Jika tubuh mendapatkan gizi dari makanan maka makanan akal adalah ilmu. Karena dari situlah kamu akan merasakan manisnya mencari ilmu.
Khusus untuk generasi muda yang merdeka, jangan pernah jadikan ada dan tidak adanya kamu itu tidak ada bedanya.